BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Minggu, 24 Desember 2017

Ketika Waktu Mengembalikan Semuanya

Hai bloggers!
Udah lama banget yaa aku ga nulis lagi. Oh ya, sebenernya banyak banget cerita yang harus aku sampein, tapi karena kebanyakan , aku cerita yang satu ini dulu deh.

Kepada
Seseorang yang datang kembali

Aku terkejut, sangat terkejut. Ntah apa yang ada di pikiranku. Ini tidak jelas. Tahukah kamu?
2017 ini, tahun yang unik. tahun dimana aku diterima di tempat yang diinginkan, tahun dimana aku terlepas dari seseorang,  tahun dimana aku menemukan dirimu, lagi.

Dahulu, 6 tahun lamanya, bahkan lebih, masa kecil selalu menarik.
Kuingat betapa bencinya aku terhadap sikap seseorang yang sangat agresif, terlalu ambisi untuk dekat denganku. Dia kagum padaku, tapi itu dulu.

Tahukah? Ternyata karna memang nyata adanya.
Setelah orang itu menghilang bertahun-tahun, kami dipertemukan lagi.
Di tempat yang tidak terduga. Dimana semua ini seperti skenario novel serial romance.

Ntah apa maksud semua ini, ini sama sekali diluar dugaan. Tapi tahukah kamu? Mungkin kamu alasan untuk aku bertahan, di tempat tersebut. Tempat dimana awalnya aku tidak inginkan, menjadi tempat dimana aku merasa sangat nyaman.

Aku pun tidak mengerti, apa yang aku pikirkan kali ini? Aku pun tidak tau apa yang sebenarnya terjadi padamu sekarang. Apakah hari ini masih sama dengan kemarin? Mungkin aku masih menganggap masa lalu terus berlanjut hingga saat ini. Ntahlah, perilakumu terkesan sama seperti dahulu, tapi waktu itu. Sekarang? Menghilang ntah kemana. Ini berawal ketika kamu terpilih menjadi pemimpin di tempat itu.

Jujur, ini aneh. Aku mencari, semakin mencari. Bayangmu selalu hadir. Pertanyaan selalu muncul. Kamu, terlalu misterius. Mengapa ketika kita bertemu, satu kata pun sulit terucap? Tapi tahukah kamu? Senyuman itu mengartikan segalanya. Senyuman kecil, yang menenangkan.

Akankah aku terjebak dalam aksi reaksi ini? Akankah aku hanya terus membayangkan masa lalu? Bagaimana dengan kenyataannya? Maaf, aku ini manusia pemimpi. Manusia pemimpi yang terlalu banyak berpikir.

Tapi ku katakan sekali lagi untukmu. Ntah apa yang ku rasakan kali ini, tapi mari kita bicara, tentang aku, kamu, dan kita.

Tertanda.

Pengagum masa kecil